Thursday, December 23, 2010

Bank Syariah "Good News" untuk Semua

Pernah dengar tentang semboyan "bad news is good news", istilah media masa ini mengandung arti "dengan menyiarkan berita buruk maka rating media akan naik". Faktanya mulai kejadian 11 September di Amerika, Bom Bali, Hotel JWM, .dll di Indonesia kita masyarakat indonesia disuguhkan secara konsisten penyiaran berita tentang isu Terorisme, Radikalisme, dan Toleransi. Yang terkadang dibuat "opera sabun" sehingga menguras perasaan dan emosi. Jarang sekali kita mendapat "good news" dari media, yang ada "bad news" terus. Bosan? Ya saya bosan.
Sebagai seorang muslim pasti anda pernah mendengar sebuah kalimat "Semua ajaran Islam adalah ajaran rahmatan lil 'alamin". Ya di setiap khotbah-khotbah ulama kalimat itu seakaan-akan menjadi sebuah doktrin dan sebagian orang mengatakan itu adalah cita-cita yang wajib dicapai. Jika anda sebagian orang yang mempercayai hal itu dapatkah anda membuktikannya? Karena ironisnya kita mendapati fakta(dari media) bahwa Islam seakan-akan "bad news".
Pernah mendengar istilah kalimat Silogisme, Premis dan Kesimpulan? Haha, seperti belajar lagi argumentasi, Bahasa Indonesia dan EYD kan?

Premis Mayor: Semua Ajaran Islam adalah Ajaran Rahmatan Lil 'Alamin.

Premis Minor: Ekonomi Syariah subset Ajaran Islam
Kesimpulan: Ekonomi Syariah adalah Ajaran Rahmatan Lil 'Alamin.

Ya, kita buktikan bahwa Islam bukan "bad news" melainkan "good news". kita ambil saja salah satu subset dari ajaran Islam yaitu Ekonomi Syariah apakah benar rahmatan lil 'alamin? Jika bukan berarti benar Islam adalah bad news, jika tidak maka kebalikannya bukan?
Hakikat dari Ekonomi Syariah adalah transformasi ekonomi dari hidup berebut kehidupan menjadi hidup memberi kehidupan. Bagi hasil adalah mesin dan riba adalah musuh ekonomi syariah. Karena ekonomi syariah memiliki tujuan rahmat sekalian alam, berarti tidak hanya hubungan antara manusia-manusia melainkan manusia-alam merupakan aspek yang diperhitungkan. Resiko akan ketidak pastian produksi seperti gagal panen, cuaca buruk, dan bencana alam dalam ekonomi syariah bukan hanya resiko petani, wiraswatawan melainkan resiko pemilik modal. Berbeda dengan sistem kapitalis yang menitik beratkan resiko itu pada petani dan wiraswastawan.
Apalagi dimasa cuaca ekstrem seperti sekarang di Indonesia, Ekonomi syariah diharapkan menjadi katalis penyelamat petani dan wiraswastawan yang terlilit rente dan kapital sehingga selamat dari kebangkrutan. Jika sampai bangkrut maka krisis ekonomi akan melanda negeri karena harga bahan pokok semakin mahal dan tak terkendali. Maka ini baru "bad news".
Dewasa ini pemilik modal pada Ekonomi syariah di Indonesia adalah Bank Syariah. Maka Mudah-mudahan saya berdoa:

Bank Syariah "Good News" untuk Semua.

No comments: